Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tahun ini mulai mengkaji rencana pembuatan jalur sepeda onthel. Ditargetkan, jalur sepeda ini akan dioperasionalkan secara penuh pada tahun 2013 mendatang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, pengkajian jalur sepeda ini merupakan hibah dari pemerintah Australia .Pengkajian jalur sepeda ini satu paket dengan pengkajian pengoperasian angkutan umum seperti Bus Rapid Transit (BRT), Light Rail Transit (LRT),dan becak.
Tahun ini kita kaji pengoperasian jalur sepeda.Tahun 2012 akan mulai aplikasi dan 2013 mendatang sudah operasionalpenuh,”ujarnya kemarin. Untuk jalur yang akan dilewati sepeda, Hendro mengatakan masih akan dikaji terlebih dahulu. Namun kemungkinan besar akan dioperasionalkan di jalur-jalur pusat kota terlebih dahulu.
Jalur-jalur tersebut adalah mulai Jalan Basuki Rahmat, Jalan Pemuda, Jalan Panglima hingga Sudirman. Kemudian juga mulai Jalan Yos Sudarso, Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Ambengan, Jalan Kusuma Bangsa, Stasiun Gubeng dan kembali lagi ke Jalan Pemuda (lewat Delta Plaza). “Konsepnya nanti terintegrasi dengan pedestrian dan akan menghubungkan pusat-pusat kegiatan masyarakat. Seperti sekolah dan mall,”kata dia.
Menurut alumni ITS ini, jalur sepeda ini hanya akan diterapkan di jalan besar saja. Lebar jalur sepeda ini sekitar 2 meter sampai tiga meter yang diambilkan dari lebar jalan yang ada. Sebagai penanda, pihaknya akan memberikan garis marka. “Kalau yang jalan-jalan besar kita kasih tanda line (garis).Kalau di jalan-jalan kecil yang sepeda biasa lewat,tentu sudah tidak perlu diberi tanda lagi,”terangnya.
Di sisi lain, Hendro mengatakan pembuatan jalur sepeda ini bertujuan untuk memfasilitas perjalanan jangka pendek. Misalnya saja dari rumah ke sekolah, atau dari rumah ke mall, bahkan bisa juga dari rumah ke tempat kerja. Selain untuk sepeda,jalur khusus itu juga bisa digunakan oleh kendaraan tidak bermotor.“Kalau masyarakat sudah banyak yang menggunakan sepeda, kan polusi udara juga bisa dikurangi,” yakinnya. Selain sepeda,Pemkot sebenarnya juga telah berkomitmen untuk mengakomodir kendaraan tidak bermotor lainnya, yakni becak. Alat transportasi yang ramah lingkungan itu akan dijadikan sebagai alat transportasi jarak dekat bagi masyarakat. Hendro menjamin keberadaan becak tidak akan membuat semerawut Kota Surabaya.
Pasalnya,pengoperasian becak akan tetap ditata sedemikian rupa sehingga tidak sembarangan melintas di jalan-jalan utama. Mengingat becak hanya bersifat angkutan jarak dekat bagi masyarakat yang menuju ke perumahan atau perkampungan saja. “Becak tidak akan beroperasi di jalan-jalan utama yang dilewati busway dan jalan-jalan alternatif yang dilewati angkutan kota (Angkot/bemo),”kata dia. Sementara itu, anggota Komisi C (Pembangunan) DPRD Kota Surabaya Agus Sudarsono mendukung rencana Pemkot Surabaya tersebut.Menurutnya, pengoperasian jalur tersebut akan memberikan banyak alternatif moda transportasi bagi masyarakat. “Kalau rumah dengan sekolah atau dengan kantor dekat kan bisa naik sepeda saja.
Selain tidak menimbulkan polusi, juga efisien secara ekonomi. Bayangkan berapa banyak nantinya BBM yang bisa dihemat,”ujarnya. Meski demikian, Agus berharap Pemkot Surabaya matang melakukan kajian pengoperasian jalur sepeda ini.Agar dalam pengoperasiannya nanti, tidak malah menimbulkan permasalahan lalu lintas baru. Demikian catatan online blog Pontianak tentang Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu