Aliran modal asing (capital flow) masih akan deras masuk ke negara emerging market di Asia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari Institute of International Finance, aliran modal tahun ini diperkirakan US$400 miliar di Asia.
Dari angka itu, China yang paling banyak akan terguyur aliran modal. Sementara, Indonesia diperkirakan akan mendapat limpahan US$13-15 miliar atau sekitar Rp117-135 triliun.
Menurut Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, capital inflow ke Indonesia tahun lalu sebesar US$16 miliar. Indonesia mempunyai suku bunga yang relatif menarik dibanding negara lain.
Alasan lainnya yaitu kondisi fundamental Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen di tahun 2010. "Pertumbuhan ekonomi 2011 diperkirakan mencapai 6,4 persen," kata Perry di Bali, Kamis, 10 Maret 2011.
Menurut Perry, semua negara saat ini menghadapi tekanan inflasi akibat kenaikan harga minyak dan komoditas. Dengan kondisi itu, negara di dunia melakukan respons dengan menaikkan suku bunga.
Jika dibanding negara Asia, negara Amerika latin mempunyai tingkat suku bunga lebih tinggi. Namun negara Asia lebih diminati karena fundamental yang lebih baik. "Untuk itu capital inflow ke Asia lebih besar" ujarnya.
Capital flow untuk seluruh dunia sendiri diperkirakan mencapai US$800 miliar tahun ini. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Aliran modal asing.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu