Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, mengatakan, ada 414 warga Indonesia yang ada di pusat gempa yakni di Iwate, Ibu Kota Miyagi. Kawasan bencana yang cukup parah.
Belum diketahui nasib mereka. Meski terhambat komunikasi, pemerintah Indonesia terus berupaya memantau keadaan warga Indonesia di sana.
Menurut Michael, saat ini komunikasi yang dilakukan dari Jakarta ke Jepang hanya bisa melalui Tokyo lewat hotline khusus. Sementara komunikasi dari Jakarta ke daerah lain tidak bisa dilakukan. "Sehingga belum diketahui berapa banyak bantuan yang dibutuhkan," kata Michael.
Menurut catatan Kemlu, jumlah warga Indonesia yang berada di wilayah KBRI Tokyo dan beberapa daerah di sekitarnya mencapai 24.750 orang. Sedangkan di KJRI Osaka, terdapat 6.767 orang. Mereka terdiri dari para pekerja formal, pekerja profesional, anak buah kapal, dan mahasiswa.
Pemerintah Indonesia menghimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di Jepang dapat berkoordinasi dengan Perwakilan RI di Jepang melalui nomor-nomor di bawah ini :
KBRI Tokyo : +819031324994
KJRI Osaka : +81662529827
Selain itu, masyarakat dapat pula menghubungi Kementerian Luar Negeri melalui nomor-nomor dibawah ini :
Situation room Kementerian Luar Negeri: +6221 351 0409
Direktorat PWNI dan BHI : +62 899 8449342
Direktorat Asia Timur dan Pasifik : +62 821 2446 9694
Sementara itu, Garuda Indonesia tetap membuka layanan penerbangan ke tiga kota di Jepang, yakni Tokyo, Nagoya, dan Osaka. Ini menyusul gempa bumi 8,9 Skala Richter yang mengguncang Jepang Jumat siang, waktu setempat.
Humas Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan bahwa Bandara Narita di Tokyo yang sempat tutup sesaat usai gempa dahsyat itu sudah kembali dibuka.
"Bandara Narita Tokyo telah dinyatakan dibuka kembali pada pukul 19.00 waktu setempat," katanya dalam pernyataan tertulis kepada media massa, Jumat, 11 Maret 2011.
Penerbangan ke Tokyo dilakukan setiap hari dari Jakarta dan Denpasar. Tujuan Osaka setiap hari dari Denpasar, dan ke Nagoya tiga kali seminggu dari Denpasar, pada Senin, Kamis, dan Sabtu. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu