Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Kalla berada dalam kondisi selamat di Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo, Jepang, setelah gempa dan tsunami melanda pesisir Pasifik Miyagi di pulau utama Honshu, Jepang. Kalla bersama Duta Besar RI untuk Jepang Muhammad Lutfi dan staf KBRI sedang mengumpulkan informasi mengenai keadaan WNI di Jepang. Kalla berada di Jepang selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menghadiri pertemuan tentang perdamaian di Hiroshima.
Alhamdulillah Ketum PMI Pak Jusuf Kalla dan rombongan saat ini dalam kondisi selamat,” kata staf khusus Ketum PMI Adam Suryadi Nur yang ikut rombongan Kalla, kemarin. Sekitar 15.00 waktu Tokyo, rombongan PMI sempat merasakan goncangan yang cukup dahsyat selama lima menit di kawasan Roppongi usai makan siang bersama. Beberapa saat kemudian, rombongan dievakuasi di salah satu tempat oleh pihak hotel.
Selama di Tokyo, Kalla juga bertemu Mantan PM Jepang Yasuo Fukuda, serta utusan khusus pemerintah Jepang untuk Timur Tengah Yutaka Imura membahas masalah Palestina-Israel. Kalla bersama M Lutfi mengunjungi KBRI guna memantau kondisi WNI yang ada di Tokyo dan wilayah lainnya di Jepang. KBRI saat ini sedang membuat posko crisis center guna memonitor perkembangan terkini pascagempa di Miyagi itu. Pascagempa dan tsunami, kondisi Jepang masih semrawut. Belumadakejelasanjugaterkait kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana. “Ada 20.000 WNI yang ada di Jepang, yang saat ini sedang dilakukan pendataan mengenai keadaan masing-masingWNI,”kata Lutfi. Pernyataan resemi Lutfi disampaikan pukul 17.25 waktu setempat.
Dia menceritakan bahwa tsunami yang menyapu Jepang mengakibatkan gangguan transportasi, listrik, dan telekomunikasi di sebagian besar Tokyo. Lutfi juga sudah mengkoordinir seluruh staf kedutaan dan keluarganya, sambil melakukan pendataan dan memberikan dukungan kepada seluruh WNI yang membutuhkan. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Kalla.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu