Perusahaan petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk berencana melepas saham publik melalui rights issue. Tak tanggung-tanggung, pelepasan saham itu mencapai 20 persen.
"Kami harus menambah saham publik guna menambah likuiditas saham," kata Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi di Jakarta, Senin 7 Maret 2011. Saham publik perseroan saat ini hanya 5 persen.
Sayangnya, pelaksanaan rights issue belum dapat dipastikan karena perseroan tengah menunggu respons investor atas hasil non-deal roadshow yang baru dilakukan belum lama ini. "Kita lihat dulu respons dari investor," ujar Suryandi.
Suryandi menjelaskan, dana hasil rights issue akan mempercepat rencana perseroan menambah kapasitas pabrik polyefin. Bahan-bahan kimia ini merupakan bahan dasar plastik. "Kami butuh dana US$400 juta, tapi dana tersebut tidak semuanya berasal dari rights issue," kata dia.
Chandra Asri juga berencana meningkatkan kapasitas produksi ethylene dari 600 ribu ton menjadi 1 juta ton per tahun, dan polyethylene dari 320 ribu ton menjadi 540 ribu ton dalam kurun waktu 3 - 5 tahun mendatang.
Chandra Asri juga akan membangun terminal gas minyak cair atau elpiji di Cilegon, Banten. Perusahaan ini akan menggandeng perusahaan energi asal Singapura, Vopak Asia Pte Ltd.
Pembangunan terminal dengan nilai investasi US$150 juta (Rp1,35 triliun) ini akan dilakukan perusahaan patungan dua kelompok usaha ini. "Kami tengah mengembangkan kajian teknis kelayakan lokasi dan perizinan," kata Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra beberapa waktu lalu.
Erwin mengatakan, pembangunan fisik terminal akan mulai dilaksanakan pada akhir 2011, dan diharapkan sudah beroperasi pada 2014. Kapasitas penyaluran dan distribusi elpiji dari terminal ini diperkirakan mencapai 1 juta ton per tahun.
Proyek ini, kata dia, sangat strategis bagi operasional pabrik olefin Chandra Asri yang akan mendukung diversifikasi bahan baku. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Melepas saham publik melalui rights issue.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu