Gempa dahsyat yang diikuti dengan tsunami setinggi 10 meter telah menyebabkan sejumlah pembangkit listrik tenaga nuklik (PLTN) dan kilang minyak berhenti beroperasi. Gempa juga dilaporkan telah membakar sebuah pabrik baja besar di Jepang.
Bank sentral Jepang (The Bank of Japan-BoJ) menyatakan pihaknya akan melakukan berbagai cara untuk menjamin stabilitas pasar keuangan. Salah satu upayanya adalah pemerintah mengirimkan sejumlah angkutan udara ke pantai utara Jepang untuk memantau dampak dari kerusakan akibat gempa bermagnitude 8,9 skala Richter itu.
"Banyak pabrik otomotif dan semikonduktor di utara Jepang, jadi mungkin akan ada dampak pada sektor ekonomi seiring kerusakan pada sejumlah pabrik," ujar Ekonomi Senior di Mizuho Research Institute, Yasuo Yamamoto, seperti dikutip laman news.yahoo.com, Jumat, 11 Maret 2011.
Daerah administrasi Miyagi dan sekitarnya selama ini merupakan kawasan manufaktur dan industri yang bergerak di bidang kimia, petrokimia, dan pabrik elektronika.
"Kami masih belum mengetahui skala kerusakan yang terjadi, namun melihat apa yang terjadi pada Gempa Kobe, musibah kali ini mengharuskan pemerintah menganggarkan dana darurat. Kami perkirakan sektor konsumsi akan turun. Untuk sementara juga bakal menarik turun produk domestik bruto (gross domestic product)," kata Yamamoto.
Sebagai informasi, pabrik-pabrik di Jepang yang memutuskan berhenti beroperasi pasca gempa besar adalah Hokuriku Electric Co yang telah mematikan tiga reaktor nuklir yang dimiliki di Onagawa.
JX Nippon Oil & Energy Corp yang merupakan perusahaan kilang minyak terkenal juga menghentikan operasi di tiga kilang di Sendai, Kashima dan Negishi. Electric Power Development (J-Power) juga menghentikan operasi pabrik Isogo termal di Yokohama.
Sementara itu stasiun televisi di Jepang juga melaporkan kebakaran besar di kilang Chiba Cosmo Oil Co di Chiba, sebelah timur Tokyo. Api juga dilaporkan membakar pabrik baja JFE Holdings Inc di Chiba.
Yamamoto menambahkan, pemerintah Jepang mau tidak mau harus menjual obligasi lebih banyak. Hal ini tidak bisa dihindari mengingat situasi darurat yang melanda negara tersebut. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Gempa dahsyat yang diikuti dengan tsunami setinggi 10 meter.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu