Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Yogyakarta, Gandung Pardiman, mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai untuk keluar dari koalisi pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II.
“Karena tidak ada manfatnya, baik buat partai [Golkar], rakyat, juga negara,” kata Gandung, Selasa, 8 Maret 2011. “Manfaatnya hanya untuk Partai Demokrat.”
Sikap Gandung ini berangkat dari kekecewaan terhadap jalannya koalisi pemerintahan akhir-akhir ini. Menurut dia, sudah tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam koalisi pemerintahan 2009-2010. Dari sebelas pokok kesepakatan koalisi, isinya hanya kewajiban bagi partai anggota koalisi. “Tidak ada hak bagi anggota koalisi,” kata Gandung.
Gandung menyontohkan ketika Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat berbeda pendapat dengan Fraksi Partai Demokrat soal Angket Mafia Pajak. Waktu itu, Golkar mengusulkan angket untuk membantu memberantas mafia pajak, tetapi kemudian kandas.
“Setelah itu, kami dianggap mbalelo. Masa negara demokrasi, ada perbedaan pandangan, lalu ditanggapi demikian,” kata Gandung. “Seolah-olah itu, mereka itu selalu benar dan tidak pernah mengevaluasi diri. Tapi, yang dievaluasi partai yang mereka anggap tidak sejalan.”
Lebih lanjut Gandung menekankan bahwa partai berlambang pohon beringin ini lebih tepat berada di luar kekuasaan sehingga dapat mengontrol jalannya pemerintahan hasil Pemilihan Umum 2009 dengan baik.
Menurut Gandung, sistem negara akan semakin memburuk, apabila perbedaan pendapat antar anggota partai koalisi kemudian ditanggapi dengan perombakan kabinet.
Desakan Gandung itu akan ditegaskan dalam rapat konsultasi pengurus dan ketua DPD seluruh Indonesia, hari ini, pukul 10.00 WIB, di Hotel Sultan, Jakarta.
Rapat konsultasi itu, agenda utamanya ialah meminta pendapat daerah mengenai kemungkinan dilakukan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II yang akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dari usulan para ketua DPD itu nanti dirumuskan menjadi sikap partai. “Keluar, dikeluarkan, atau tetap di kabinet. Tapi saya [Yogyakarta] minta keluar,” kata Gandung. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Gandung Pardiman.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu