Home » » Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Written By Admin on Sabtu, 12 Maret 2011 | 09.21

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengumumkan bahwa gelombang tsunami kecil telah terdeteksi di Bitung, Sulawesi Utara, dan Halmahera, Maluku Utara. Telah terdeteksi gelombang tsunami kecil di Bitung pada pukul 18.50 WIB dan Halmahera jam 19.05 WIB,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdatin BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.

Sutopo menjelaskan, ketinggian gelombang tsunami kecil itu hanya 0,1 meter. Dia menjelaskan, meskipun kecil, gelombang tersebut merupakan tsunami.“Bedanya dengan ombak, gelombang tsunami ini bukan disebabkan oleh tiupan angin melainkan energi dari dasar laut,”katanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah V Jayapura, Papua, juga mengeluarkan peringatan akan terjadi tsunami di perairan Papua bagian utara.

Di antaranya, Perairan Papua Bagian Utara yakni, Jayapura, Sarmi, Biak, Serui, dan daerah sekitarnya,” kata Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Papua, Sudaryono. Informasi tersebut membuat warga di pesisir pantai Kota Jayapura, mulai dari ujung pantai Base-G hingga daerah dok II sampai Hamadi, mengungsi ke tempat aman guna menghindari ancaman tsunami.

Rusdy Wear, warga Dok V,Jayapura mengatakan, sesaat setelah mendapat informasi akan adanya tsunami, dia dan keluarganya langsung mengungsi ke rumah saudaranya yang ada di Bhayangkara. “Kami semua memilih mengungsi untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban. Sebagai manusia kita tentu akan mencari selamat,” ujarnya.

Warga Hamadi, Kota Jayapura, yang berlokasi di daerah pesisir pantai, juga mengungsi ke tempat aman guna menghindari ancaman tsunami yang dikabarkan akan melanda perairan bagian utara Papua, Jumat, sekitar 20.00 WIT. Warga yang didominasi perempuan dan anak-anak mengungsi ke rumah keluarganya di tempat yang lebih aman.

Saya bersama keluarga memilih mengungsi ke tempat yang aman, karena dikabarkan akan ada tsunami,”kata Abdullah Lestaluhu, warga Hamadi. Kepanikan warga atas in-formasi akan terjadinya tsunami di beberapa wilayah di kawasan timur Indonesia juga dialami warga Ternate dan daerah lainnya diMalukuUtara(Malut). Hal itu menyusul peringatan BMKG bahwa wilayah Malut, Papua, dan Sulut, akan terkena imbas tsunami di Jepang.

Warga Ternate yang megungsi ke daerah ketinggian tersebut umumnya hanya membawa barang-barang penting, seperti ijazah dan surat-surat.Mereka mengungsi menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor, bahkan ada pula yang berjalan kaki. Sementara itu suasana di Kota Ternate tetap terlihat normal. Pasar dan pusat-pusat perdangan lainnya, baik yang berada di dekat pantai maupun di daerah ketinggian tetap masih beroperasi.

Pemkot Ternate juga mengintruksikan aparatnya untuk menyampaikan kepada masyarakat yang berada di dekat pantai mengenai akan terjadinya tsunami pada pukul 20.00 Wita. Setelah diyakini aman, warga baru kembali ke rumah masingmasing sekitar pukul 22.00 Wita. “Kami memutuskan kembali ke rumah karena sesuai laporan terakhir dari BMKG yang kami ikuti dari televisi,imbas tsunami Jepang yang sampai ke Malut tidak terlalu besar,”kata seorang wargaTernate,Muslimin.

Masyarakat Manado Berhamburan

Masyarakat di pusat perdagangan di Kota Manado, Sulawesi Utara, berhamburan keluar toko dan memilih pulang lebih awal ke lokasi-lokasi ketinggian menyusul ancaman tsunami yang dikeluarkan BMKG, kemarin. Di kawasan pusat perdagangan Megamall Manado hingga Jumat pukul 17.00 Wita, yang menjadi pusat perdagangan teramai, para pemilik toko memilih menutup toko mereka lebih awal, dan menyuruh para karyawannya pulang ke rumah masing-masing guna menyelamatkan diri dari kemungkinan tsunami.

“Takut melihat begitu dahsyatnya terjangan tsunami di Jepang, maka memilih pulang kemudian mencari tempat tinggi terutama daerah pegunungan,” kata Lynda, salah seorang karyawan yang mengaku tinggal di sekitar Jalan Boulevard Manado. Banyaknya warga Manado yang lari mencari tempat ketinggian menyebabkan kemacetan di jalan-jalan yang menuju ke arah kawasan pegunungan. Jalan ke arah selatan Manado menuju Kota Tomohon, terjadi kemacetan karena para sopir kendaraan dan sepeda motor, berusaha keluar secepatnya dari dataran rendah untuk mencari tempat yang aman. Kepanikan warga dialami juga sejumlah PNS di Pemprov Sulut.

Mereka berhamburan keluar gedung, seiring dengan informasi gelombang tsunami pada pukul 19.00 Wita. Sejumlah PNS tersebut sementara mengikuti serah terima jabatan eselon II, di Aula Huyula Kantor Gubernur Sulut, kemarin. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.