Pernyataan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin atau yang akrab disapa Ustad Hilmi memperkuat pernyataan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq. Bahwa hingga kini, PKS belum diundang untuk bertemu Presiden guna membas kelangsungan koalisi. Hilmi bahkan mengatakan, momen perombakan kabinet sudah lewat.
"Momentumnya sudah lewat. Sudahlah, jangan membuat rakyat terbebani," kata Ustad Hilmi kepada wartawan, Rabu, 9 Maret 2011.
Menurut Hilmi, posisi PKS hingga kini adalah berkomitmen untuk menopang koalisi pemerintahan SBY. Tetapi, katanya lagi, semua sangat bergantung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Yang berhak mengeluarkan atau tidak itu Pak Presiden," ujar Hilmi.
Bagi PKS sendiri, semua terlihat baik-baik saja, tidak ada masalah pelik yang dirasakan membelit.
Hilmi juga menegaskan, PKS hanya memperhatikan pernyataan-pernyataan yang langsung dikeluarkan Presiden SBY selaku Ketua Sekretariat Gabungan Koalisi dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. "Suara di luar SBY tidak kami perhatikan," dia menegaskan.
Maka itu, PKS sudah meminta empat menterinya di Kabinet Indonesia Bersatu II untuk fokus bekerja dan tidak terbebani isu perombakan kabinet. "Kami sudah sampaikan kepada menteri-menteri (PKS) agar jangan terganggu oleh statement-statement orang lain."
Hingga kini, dari semua partai anggota koalisi, hanya PKS yang belum bertemu Presiden SBY. Pertemuan terakhir berlangsung antara SBY dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, kemarin di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Pernyataan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu