Penyidik Kepolisian Sektor Menteng terus meminta keterangan saksi kunci Agus Karsa Abadi Hutahuruk terkait penembakan tiga waria di Taman Lawang, Jakarta Pusat. Penyidik masih membutuhkan gambaran detail wajah para pelaku.
"Saksi Agus masih kesulitan mendeskripsikan wajah pelaku, karena lokasi kejadian yang gelap saat itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar, Jumat, 11 Maret 2011.
Menurutnya, Agus hanya mengingat secara sekilas ciri-ciri pelaku bertubuh tinggi dan bertopi serta seorang lainnya bertubuh gemuk dan pendek.
Sementara itu, penyidik memperlihatkan Agus sejumlah senjata api, untuk mengingat senjata yang dipergunakan pelaku saat itu. "Kita juga terus mengusahakan pembuatan sktesa wajah pelaku, meskipun hingga kini belum mendapatkan ciri-ciri khusus pelaku," ujar dia.
Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi, Hamidin, menuturkan berdasarkan pemeriksaan sementara saksi Agus, belum ditemukan adanya indikasi keterlibatnya dalam kelompok pelaku penembakan. "Dia (Agus) hanya korban yang kebetulan sedang bersama korban lainnya di lokasi kejadian," ucap Hamidin.
Selain itu, pihaknya juga telah mengecek teman-teman dekat atau perkumpulan Agus di Depok. "Dari pemeriksaan teman-teman Agus belum ditemukan adanya indikasi keterlibatan," imbuh dia.
Meski demikian, penyidik akan terus melakukan pemeriksaan terhadap Agus. Pasalnya, Agus merupakan saksi kunci yang masih hidup selain Tamtam Setia alias Astrid.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan, polisi masih menyelidiki jenis peluru milik pelaku penembakan yang bersarang di tubuh Shakira, wanita pria (waria) korban tewas penembakan di Taman Lawang, Jakarta Pusat.
"Masih diteliti forensik Polri untuk mengetahui dari senjata apa peluru itu dikeluarkan. Dari situ nanti diketahui," ujar Sutarman.
Jawaban yang sama juga dikeluarkan Sutarman, saat ditanyai mengenai peluru pelaku yang berukuran 9 mm dan jenis senjata yang biasa digunakan polisi. "Masih diselidiki, belum dapat dipastikan. Hasil identifikasi peluru belum selesai. Nanti laboratorium yang memastikan," ujar Sutarman.
Namun, kata Sutarman, siapapun pelaku penembakan akan ditindak tegas, karena ada tindak pidana. "Tidak mau menduga. Harus berdasarkan fakta yang dikeluarkan laboratorium forensik," ujar Sutarman. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Penyidik Kepolisian Sektor Menteng.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu