PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk mengucurkan kredit sebesar Rp4,02 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kredit itu akan digunakan untuk proyek investasi termasuk membiayai 100 unit lokomotif kereta api di Jawa.
Kedua bank itu masing-masing mengambil porsi sebesar 50 persen dari total pembiayaan atau masing-masing Rp2,01 triliun. Dalam kredit sindikasi tersebut BNI bertindak sebagai joint lead arranger kreditor, dan memberikan jangka waktu kredit selama 10 tahun dengan tingkat bunga mengambang.
Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, mengatakan, fasilitas kredit itu menjadi lompatan besar bagi KAI. Perseroan akan berusaha membangun bisnis komersiil seperti angkutan barang.
"Di Jawa, bisnis ini mengangkut 2.000-2.500 kontainer per minggu, atau meningkat dibanding 2-3 tahun lalu yang hanya 200-300 kontainer per minggu," kata Ignasius di sela acara penandatanganan kredit sindikasi dengan BRI dan BNI di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 9 Maret 2011.
Fasilitas kredit sindikasi itu akan digunakan untuk proyek investasi KAI senilai Rp4,73 triliun dengan sumber pendanaan dari pembiayaan bank sebesar 85 persen dan internal 15 persen atau sekitar Rp710,6 miliar.
Investasi itu akan digunakan untuk membiayai 44 unit lokomotif di Sumatera Selatan, 100 unit lokomotif di Jawa, 1.200 unit gerbong KKBW (pengangkut batu bara) dan 1.200 unit gerbong PPCW (pengangkut barang).
Kredit sindikasi itu juga akan mendukung pengembangan dan ekspansi bisnis PT KAI di Sumatera Selatan. PT KAI telah mendapatkan kontrak pengangkutan batu bara dari PT Bukit Asam Tbk hingga 2029. Di Pulau Jawa, PT KAI juga mengantisipasi kenaikan pengiriman barang menggunakan kereta api dari industri semen, baja, barang konsumsi, dan lainnya.
Penandatanganan pemberian fasilitas kredit sindikasi itu juga dihadiri oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Direktur Bisnis dan Kelembagaan BRI, Asmawi Syam, dan Ignasius Jonan yang disaksikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Mengucurkan kredit sebesar Rp4,02 triliun.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu