Partai Golkar menyikapi serius isu reshuffle dan format ulang koalisi yang berkembang. Partai beringin itu akan mengumpulkan seluruh pengurus dan ketua DPD se-Indonesia hari ini, pukul 10.00, Selasa, 8 Maret 2011.
Dalam pertemuan yang akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, itu, seluruh ketua DPD Partai Golkar wajib datang. "Tidak boleh diwakilkan," kata Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso.
Menurut Priyo, agendanya rapat konsultasi nasional. "Biasanya ada hal ihwal kami pandang penting, apalagi suasana perpolitikan bisa berubah cepat, kami bicarakan bersama ketua DPD se-Indonesia," ujarnya.
Priyo tak menampi. adanya perbedaan pandangan di internal partai. Ada yang menghendaki keluar koalisi. Ada yang tak masalah tetap bertahan. Baginya, itu lumrah dan wajar. "Saya salah kalau menutup-nutupi itu," katanya.
Rapat konsultasi itu akan membahas langkah partai sembari menunggu keputusan akhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Golkar ingin cari solusi yang baik," katanya. "Hemat saya yang paling strategis, daerah memberi mandat khusus pada Ketua Umum."
Minggu, 6 Maret lalu, Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengutarakan keyakinannya bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengganti semua menteri yang berasal dari PKS dengan menteri baru dari Partai Gerindra.
Ia juga mengatakan bahwa Golkar dan PKS sebaiknya di luar koalisi sebab partai ini banyak melakukan tindakan yang bisa menimbulkan ketidakstabilan pemerintahan. Ia menilai Golkar lebih menonjol bermain politik dan sulit diprediksi.
Pernyataan Ulil itu merujuk pada pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 1 Maret lalu bahwa akan ada penataan ulang koalisi. Presiden kala itu menyebut ada dua partai koalisi yang melanggar komitmen, terkait usulan hak angket mafia pajak. Demikian catatan online Blogger Palembang tentang Partai Golkar menyikapi serius.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu