Berbeda dengan Bank Indonesia (BI) yang akan segera mewajibkan perbankan di dalam negeri untuk mengumumkan suku bunga dasar kreditnya (prime lending rate) pada 31 Maret 2011, bank sentral Thailand tidak menerapkan kebijakan serupa.
Penentuan suku bunga kredit diserahkan kepada bank sesuai kebijakan dan strategi masing-masing perusahaan. "Bank sentral di Thailand lebih fleksibel, kebijakan (penentuan suku bunga kredit) tergantung bank," kata President and Chief Executive Officer (CEO) CIMB Thai, Subhak Siwaraksa, di kantor pusat CIMB Thai, Bangkok, Jumat 11 Maret 2011.
Menurut dia, kebijakan moneter yang dikeluarkan bank sentral Thailand dinilai lebih mempertimbangkan kondisi iklim usaha dan operasional perbankan. Tidak banyaknya peraturan yang cukup ketat di Thailand memungkinkan pelaku perbankan menerapkan strategi bisnis yang efektif terkait penyaluran kredit.
"Seperti halnya dalam penyaluran kredit ke sejumlah sektor seperti ritel atau korporasi," tuturnya.
Meski tidak mewajibkan bank mengumumkan suku bunga kreditnya, dia menjelaskan, aturan bank sentral di Thailand cukup ketat. Perbankan akan dikenai sanksi cukup berat bila melanggar aturan yang dikeluarkan otoritas moneter.
Namun, dia juga menjelaskan, tantangan perbankan di Thailand berbeda dengan Indonesia. Terutama yang kini dialami CIMB Thai. "Kami belum terkenal seperti halnya CIMB Niaga di Indonesia," ujarnya.
Seperti diketahui, CIMB Thai baru beroperasi pada 2009. Kontribusi laba perusahaan terhadap induknya, atau CIMB Group juga hanya tujuh persen. Bandingkan dengan CIMB Niaga yang sudah mengontribusi sekitar 34 persen.
Selama 2010, laba bersih CIMB Thai mencapai THB829 juta, atau meningkat signifikan dibanding 2009. Untuk periode 12 bulan 2010 itu, CIMB Thai menorehkan pendapatan sebesar THB7,13 miliar, atau tumbuh 3,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pada akhir Desember 2010, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) CIMB Thai turun menjadi 2,5 dari 7 persen pada awal tahun.
Sementara itu, CIMB Niaga membukukan laba bersih sebesar Rp2,55 triliun. Perolehan laba itu meningkat 62 persen dibanding 2009 yang mencapai Rp1,57 triliun. Total aset CIMB Niaga selama periode itu mencapai Rp143,65 triliun dibanding 2009 sebesar Rp107,1 triliun. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Berbeda dengan Bank Indonesia.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu