Direktur PDAM Makassar terpilih Hamzah Ahmad berjanji setiap bulan akan menekan angka kebocoran hingga 1%. Hamzah menjelaskan, permasalahan yang selama ini dihadapi perusahaan ini, yakni masalah teknis. “Masalah itu, yakni ketersediaan air baku dan curah hujan, serta kondisi hulu yang merupakan wewenang pemerintah provinsi. Masalah kedua, yakni pendistribusian yang mengalami kebocoran di pipa,” ujar dia di hadapan anggota Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Makassar kemarin.
PDAM juga mengalami masalah keuangan yang sangat besar karena tarif dasar listrik (TDL) PDAM mengacu pada tarif industri. “Dengan adanya kenaikan harga zat kimia, saat ini PDAM memiliki utang Rp215 miliar dan sudah puluhan tahun tidak memberikan keuntungan,” ungkap dia. Atas dasar itulah Hamzah berkomitmen menekan kebocoran hingga 1% per bulan dengan melakukan pembaruan terhadap meteran.
Kebocoran PDAM saat ini mencapai 47% dan 15% nonadministrasi. Sementara anggaran perbaikan meteran mencapai Rp500 juta per bulan, sedangkan target pendapatan Rp11 miliar. Untuk perbaikan pipa yang ditaksir mencapai Rp300 miliar, PDAM akan bekerja sama dengan swasta karena dana Pemkot sangat terbatas.“Soal skema kerja sama itu seperti apa, kami belum rumuskan. Yang jelas harus sama swasta,” kata dia. Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi B DPRD Ha-sanuddin Leo mengatakan,PDAM selalu merugi, sebab karyawannya terlalu banyak.
“Banyaknya jumlah karyawan inilah yang menjadi salah satu kebocoran di PDAM,”ungkap dia. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Direktur PDAM Makassar terpilih Hamzah Ahmad.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu