Kapal sepanjang 50 meter yang diduga milik maskapai dagang Belanda, VOC masih terbaring di sebuah lokasi yang dirahasiakan di dekat Pulau Sandiang, Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai.
Kapal itu terangkat ke perairan sedalam 25 meter saat tsunami menggulung Mentawai pada Senin 25 Oktober 2010. Sejumlah pecahan tembikar ditemukan di sekitar lokasi penemuan. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Barat, Yosmeri mengatakan, diduga kuat masih ada barang-barang berharga di lambung kapal kuno itu.
"Kemungkinan ada barang lain. Tapi, saat pertama kali masyarakat nelayan menemukan kapal itu, mereka sempat mencongkel-congkel lambung kapal, tapi tidak bisa, terlalu keras," kata dia kepada media massa, Senin, 7 Maret 2010 malam.
Sebuah perusahaan swasta telah mengajukan izin prinsip pengangkatan kapal VOC tersebut. Jika nantinya swasta terlibat, dia menambahkan, pemerintah akan menerapkan sistem bagi hasil.
"Berapa persentasenya belum bisa dipastikan. Saat ini, yang terpenting bagaimana meyakinkan pihak swasta bahwa barang antik yang berada dalam kapal bernilai tinggi," kata Yosmeri.
Untuk memastikan muatan kapal yang tenggelam berisi barang-barang berharga, Timnas Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) akan melakukan penyelaman ke kapal.
"Kami tak ingin kasus penemuan benda kuno di Cirebon terulang karena tidak laku terjual," kata Yosmeri.
Sebelumnya, 271 ribu harta karun yang berusia sekitar 1.000 tahun diangkat dari perairan Laut Jawa yang berjarak 70 mil utara Cirebon.
Artefak tersebut berisi benda-benda sejarah seperti keramik dari masa Istana Terlarang (Jin Cheng) dari Beijing. Ada permata rock crystal yang langka di dunia hanya ada 40 keping yang diduga berasal dari dinasti Fatimiyah, salah satu keturunan Nabi Muhammad.
Namun, lokasi pelelangan harta karun senilai Rp800 miliar kosong. Karena sepi peminat, pemerintah membatalkan lelang dan akan membangun museum kelautan dengan bekerja sama dengan pemerintah Taiwan dan China. Demikian catatan online Blogger Pontianak tentang Kapal sepanjang 50 meter.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu